Tuesday, August 21, 2012

30 hari lebih kebelekang

oke, pertama-tama aku ingin ngucapin selamat lebaran buat semua yang ngejalanin nya, aku juga mau minta maaf kalau-kalau selama ini aku ada salah , maafin ya :') .

rasanya sedih juga ninggalin bulan ramadhan tahun ini, selalu terlintas dikepalaku " apa aku sampai di ramadhan tahun depan ?" .
ngeliat beberapa minggu kebelakang, sebelum puasa aku punya niatan supaya bisa kurusan.
gak niat utama sih , nama nya juga usaha , siapa tau jadi gantengan ya gak ? #singleIstiqamah

ekspektasi ku sebelum lebaran :

Puasa -----> kurusan -----> jadi ganteng -----> punya pacar


Thursday, August 2, 2012

Tulisan tanpa judul

aku gatau apa yang ada dalam pikiran aku sekarang.
semua rasanya kosong.
belakangan ini aku sering ngerasa kalau aku ini orang yang gagal.
terlahir sebagai anak yang memiliki kekurangan fisik membuat aku menderita ( sebenernya ).
hinaan, cacian, segala sesuatu yang membuat telinga panas udah pernah aku dengar.
perilaku diskriminatif dari lingkungan yang seakan membuat aku layaknya orang gak berdaya.
aku selalu nyoba untuk membuang ekspresi sedih yang mungkin terlintas di muka ku.
semua kuhadapi dengan senyum dan  tawa.

berbagai cara aku lakukan untuk membuat aku paling tidak kelihatan sedikit lebih "normal".
sebagai anak laki-laki aku sering dikucilkan oleh teman sebaya ku pada saat itu karena tidak bisa berolahraga.
akupun memaksakan diri untuk melakukan latihan fisik dengan semua yang ada didalam diriku.
sering ku dengar suara dikepalaku, "kau tidak bisa, kau tidak seharus nya berada di tempat ini" . dan ini membuat ku sangat tertekan, dan akhirnya aku menyerah.

aku pun mencoba bidang musik, aku mulai mecari alat musik apa yang bisa di mainkan orang bertangan satu seperti aku.
drum, aku bisa jadi pengatur tempo, kata seorang guru les musik kepada ku.
akhirnya aku memutuskan untuk mempelajari seluk beluk drum, mulai dari teori sampai aplikasi nya.
aku mulai bisa memahami permainan tempo, hentakan , pukulan , seiring dengan degup jantung, membuat diriku merasa senang.
saat itulah aku mendapat kan drum pertama ku dan di saat yang sama pula aku berjumpa dengan drummer drummer profesional.
kulihat mereka bermain , melunturkan rasa senang ku.
disini kudapati "sebaik-baiknya orang yang memiliki kekurangan melakukan, tidak lebih baik dari orang normal".
lagi-lagi kata "normal" menjadi batasan.
aku vacum sebagai drummer dan akhirnya drum ku dijual dan aku membuang mimpi ku untuk jadi drummer profesional.

membuang mimpi rasanya sudah biasa buat ku.