Wednesday, March 16, 2011

Teori kesenangan hidup

Hari ini 16 maret 2011 aku dapat ilmu.
Ilmu yang sangat berharga yang gak mungkin kita dapat di sekolah.
Ilmu ini aku dapat dari seorang anak jalanan berumur 13 tahun.
Dia menunjukan bahwa kita dapat menjadi apa yang kita pikirkan dimanapun dan kapanpun kita mau tanpa terikat apapun selama kita bahagia menjalaninya.

Aku berjumpa seorang anak sedang duduk di samping pintu gerbang sekolah yang ada di dekat rumahku.
Dengan pakaian kumal, dan peluh bercucuran.
Pertamanya sih aku merasa kasihan melihat anak seusia dia menanggung beban berat.
Tapi pikiran itu lenyap waktu aku dengar dia bernyanyi.
Dia bernyanyi tanpa beban dan dari hati yang terdalam.
Suara nya jelas sangat bagus.
Sesaat pandanganku berubah
Aku seperti melihat seorang idola yang nyanyi di atas panggung mewah.

Aku pun menyampiri nya dan duduk di sebelahnya..
“namanya siapa dek?” tanyaku
“Mirza bang” jawabnya
“masih sekolah dek ? kelas berapa ?” tanyaku lagi
“kelas 1 SMP bang, kenapa bang ?” jawabnya
“gapapa dek, kamu ngapain disini? Tanyaku untuk kesekian kalinya
“saya lagi menikmati hidup bang” jawabnya

Menikmat hidup ? aku gak tahu ini guyonan atau sungguhan tapi tak ada sedikit pun keraguan dimatanya.

“orang tua kamu mana za? Tanyaku
“Orang tua saya udah gak ada bang” katanya
“maaf za , ohya suara kamu bagus loh” kataku mengalihkan topik
“iya bang ? “ tanya nya
“iya za , sekelas penyanyi professional loh.” Kataku jujur
“terima kasih bang, saya sangat senang nyanyi bang. Kalau lagi sedih lagi senang saya biasa mewujudkan nya dengan nyanyi bang. Waktu nyanyi lah bang saya dapat meluapkan yang saya rasakan” katanya.
“kamu mau jadi penyanyi ya za ?” tanyaku
“iya bang, saya pasti bisa” katanya yakin
“kenapa kamu yakin pasti bisa ? kataku ingin tahu alasanya
“karena saya senang melakukan itu dan saya pikir saya pasti bisa, makanya saya yakin.” Katanya.

Sesaat kuterbayang akan dirinya yang sedang menyanyi di panggung mewah sebagai idola.

Aku tersenyum, memegang kepalanya dan gak sengaja berkata
“tuhan itu maha adil. Abang yakin tuhan punya cerita, ada makna di balik setiap pertanda, gak akan ada yang selalu sengsara dan gak akan mungkin ada yang selalu bahagia za. jalanilah semua dengan senang dan sepenenuh hati dan jangan biarkan siapapun mengambil mimpi dan senyum mu za,”

Dia terdiam melihatku.
Aku pun berdiri dan pulang.

Sesampai di rumah.
Aku berbaring menatap langit-langit kamar.
Aku berfikir
“bagaimana bisa aku berkata seperti itu kepada orang lain, sedangkan terkadang aku merasa tuhan gak adil”
Gak sengaja air mata menetes, air mata penyesalan karena aku telah banyak menyia-nyiakan yang ALLAH beri.
Aku pun menyadari betapa beruntungnya aku dibalik beberapa kelemahanku.
Aku memiliki orang tua yang sangat baik, kehidupan yang cukup, teman-teman yang sayang padaku, orang-orang yang sayang padaku.
Aku hanya bagian kecil dari dunia.
Gak sepantasnya aku menjadikan diri ku sebagai tolak ukur penderitaan.
Dan seharusnya aku lebih menghargai diri ku dan apa yang di berikan ALLAH di dalamnya.,

Aku janji didalam hati aku akan mulai semua dari 0.
Jadi pribadi yang lebih baik dan dewasa.
Aku gak akan menyia-nyiakan apa yang aku punya.
Dan aku akan berusaha mewujudkan cita-citaku.

cita-citaku :
berguna bagi semua orang dan dapat membuat semua orang bahagia dan tersenyum

aku yakin aku bisa karena aku senang melakukanya dan aku pikir aku bisa melakukanya.