Monday, February 11, 2013

Alay, dulu dan sekarang

Sebagai seorang yang udah tobat dan lepas dari jeratan ke-alay-an , dulu aku kadang mikir "apa yang ada di kepala aku sampai-sampai aku pernah jadi alay ?  apakah alay itu adalah sebuah tren yang pasti ada setiap jaman ? atau kah jaman lah yang membuat kita alay ? aku gangerti."
seperti yang udah aku bilang diatas, aku pernah alay, tapi tunggu dulu , indikator ke-alay-an waktu jaman aku dulu itu paling dapat dilihat dari cara nulis sms, yah kurang lebih beginilah ..



Aku takut nantinya pada masa yang akan datang , akan ditemukan situs - situs peradaban kuno yang menggunakan  bahasa alay di prasasti nya.

atau dari cara do'i foto, yang kurang lebih begini :


iya ini aku, aku waktu kelas 3 SMP yang entah kenapa merasa lebih ganteng kalo muka nya gak kelihatan waktu di foto, dan sejujurnya seingat aku waktu mau ngambil foto ini aku niat buat majuin bibir gitu, biar kelihatan imut, tapi setelah duduk 2,5 jam sambil mikir dan mencoba berpose , niat hina ini aku batalin.

ngomong-ngomong masalah foto, alay gak bisa dianggap remeh loh, bayangin aja, setiap mau foto mereka harus menyiapkan , posisi tangan harus membentuk 135 derajat kemiringan dengan posisi bibir maju 2,5 CM dengan pencahayaan yang optimal dan dilengkapi dengan senyum yang terlalu sumringah yang dapat memberikan energi positif . "kata" mereka.